info@madinah.or.id 085823500001
Tanya Jawab

Manfaat anak di pondok pesantren adalah mendapatkan pendidikan agama yang kuat, membentuk karakter dan akhlak mulia, melatih kemandirian, serta terbiasa hidup disiplin dalam lingkungan yang religius dan positif. Selain itu, pesantren modern juga memberikan bekal ilmu umum, kemampuan hidup, serta keterampilan sosial untuk menghadapi masa depan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru

Usia ideal untuk masuk pesantren adalah sekitar 12 tahun ke atas, atau saat anak memasuki masa SMP, karena pada usia ini anak sudah lebih mandiri secara emosional dan sosial untuk beradaptasi di lingkungan baru, tetapi belum terlalu tua sehingga peran orang tua masih bisa mendukung perkembangan mereka. Kesiapan anak adalah faktor terpenting, yang mencakup kemandirian dalam mengurus diri, kemampuan belajar mandiri, serta kematangan emosi dan sosial. 

Kegiatan santri di pondok pesantren umumnya meliputi aktivitas keagamaan (shalat berjamaah, tadarus, kajian kitab), pendidikan (belajar formal, mengaji, tahfidz), dan pengembangan diri (olahraga, ekstrakurikuler seperti kaligrafi dan hadroh, serta kegiatan organisasi). Jadwal harian santri sangat terstruktur, diawali dengan shalat tahajud hingga shalat isya dan kegiatan belajar malam, diatur untuk menciptakan lingkungan yang disiplin dan fokus pada ilmu serta agama.

Berikut adalah beberapa alasan kenapa harus memilih Pondok Pesantren Madinatul Ilmi :

Pendidikan Agama Komprehensif
  • Pondok Pesantren Madinatul Ilmi bertujuan mendalami ilmu agama secara intensif dan terpadu, memberikan fondasi keimanan yang kuat untuk membentuk akhlak mulia. 
Pembentukan Karakter dan Akhlak
  • Pondok Pesantren Madinatul Ilmi tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga pembangunan karakter dan integritas santri, yang mencerminkan komitmen dalam membentuk manusia yang bijaksana. 
Adaptasi dengan Perkembangan Zaman
  • Pondok Pesantren Madinatul Ilmi menyoroti pentingnya beradaptasi dan berinovasi dalam pendidikan, mengadopsi ilmu umum agar santri mampu bersaing dan relevan di dunia modern. 
Menyiapkan Kader Umat
  • Lembaga ini bertujuan menjadi sarana pengkaderan umat Islam yang efektif, siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 
Lingkungan Pembelajaran yang Kondusif
  • Fasilitas yang lengkap, seperti asrama, perpustakaan, dan keamanan, menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar santri secara optimal. 
Kontribusi bagi Masyarakat
  • Pondok Pesantren Madinatul Ilmi hadir sebagai solusi atas masalah kemerosotan akhlak dan untuk mengembangkan masyarakat yang lebih baik, sesuai dengan kaidah agama Islam. 

Alur pembayaran BRI Smart Billing

Alur pembayaran BRI Smart Billing melibatkan penggunaan nomor Virtual Account (BRIVA) yang dikelola oleh penyedia layanan (Pondok Pesantren). Orang Tua dapat melakukan pembayaran melalui berbagai kanal yang disediakan BRI

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pembayaran BRI Smart Billing.

Melalui aplikasi BRImo 

  1. Buka aplikasi BRImo dan masuk menggunakan kredensial (username dan Password atau Fingerprint).
  2. Pilih menu "BRIVA".
  3. Klik "Tambah Transaksi Baru" dan masukkan nomor Virtual Account (BRIVA) yang di dapatkan dari Pondok Pesantren.
  4. Konfirmasi detail pembayaran, seperti nama Santri dan jumlah pembayaran, pastikan sudah sesuai.
  5. Pilih "Bayar" dan masukkan PIN BRImo.
  6. Simpan bukti transaksi jika diperlukan. 

Melalui ATM BRI

  1. Pilih menu "Transaksi Lainnya".
  2. Pilih menu "Pembayaran" > "BRIVA".
  3. Masukkan nomor Virtual Account (BRIVA) dan tekan "Benar".
  4. Konfirmasi detail pembayaran yang muncul di layar.
  5. Pilih "Bayar" dan selesaikan transaksi.
  6. Ambil struk sebagai bukti pembayaran. 

Melalui internet banking BRI

  1. Masuk ke akun internet banking BRI.
  2. Pilih menu "Pembayaran" > "BRIVA".
  3. Masukkan nomor Virtual Account (BRIVA).
  4. Konfirmasi detail tagihan yang muncul.
  5. Ikuti instruksi selanjutnya untuk menyelesaikan pembayaran. 

Melalui teller bank

  1. Kunjungi kantor cabang BRI terdekat.
  2. Ambil nomor antrean untuk layanan teller.
  3. Informasikan kepada teller bahwa Orang Tua ingin membayar tagihan melalui BRIVA.
  4. Berikan nomor Virtual Account (BRIVA) dan dana yang dibutuhkan.
  5. Simpan bukti pembayaran yang diberikan oleh teller. 

Perlu diperhatikan:

  • Selalu pastikan nomor Virtual Account yang dimasukkan sudah benar agar tidak terjadi kesalahan pembayaran.
  • Cek kembali detail tagihan seperti nama Santri dan jumlah pembayaran sebelum menyelesaikan transaksi.
  • Orang Tua dapat menghubungi penyedia tagihan (Pondok Pesantren) untuk mengetahui nomor Virtual Account (BRIVA). 

Nomor Virtual Account (BRIVA) bisa diketahui melalui beberapa cara yaitu :

1. Melaui aplikasi BRI Smart Billing yang bisa di unduh di Playsore atau Appstore

2. Melalui SMS atau WhatsApp yang dikirimkan oleh Bank BRI

3. Mengunjungi Website SIPDATRI (Sistem Pengelolaan Data Santri) Pondok Pesantren

 

Kelebihan pembayaran digital di pondok pesantren meliputi keamanan transaksi yang lebih tinggi, efisiensi administrasi keuangan yang lebih baik karena pencatatan digital otomatis, peningkatan transparansi bagi wali santri, Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi risiko kehilangan uang dan meningkatkan literasi keuangan digital bagi santri dan pengelola pondok. 

Bagi Santri dan Wali Santri

  • Keamanan dan Kepraktisan: 

Santri dapat bertransaksi tanpa membawa banyak uang tunai, mengurangi risiko kehilangan dan memudahkan pengeluaran sehari-hari di lingkungan pesantren. 

  • Kontrol Keuangan: 

Orang tua dapat memantau pengeluaran anak secara detail melalui aplikasi, membantu mereka dalam mengatur uang saku dan mengajarkan pengelolaan keuangan sejak dini. 

  • Akses Informasi: 

Wali santri dapat menerima notifikasi real-time mengenai aktivitas anak dan transaksi, memberikan ketenangan dan memungkinkan pemantauan yang lebih efektif. 

Bagi Pengelola Pesantren

  • Efisiensi Administrasi: 

Proses pencatatan keuangan, seperti pembayaran SPP, infaq, menjadi lebih cepat dan otomatis dengan sistem digital, menghemat waktu dan tenaga. 

  • Transparansi Keuangan: 

Setiap transaksi terekam secara digital, memudahkan pelacakan dan audit, serta membangun kepercayaan antara Pesantren dan orang tua. 

  • Manajemen yang Lebih Rapi: 

Data keuangan terpusat dan tersimpan aman, mengurangi risiko kesalahan dan membuat pelaporan menjadi lebih mudah dan akurat. 

  • Pengurangan Tunggakan: 

Sistem ini dapat membantu meminimalisir keterlambatan atau tunggakan pembayaran, sehingga meningkatkan kepuasan pelayanan. 

Manfaat Lainnya

  • Mendukung Literasi Keuangan Digital: 

Penerapan sistem cashless di pesantren membantu santri dan pengelola untuk lebih melek dan terbiasa dengan teknologi keuangan digital. 

  • Meningkatkan Daya Saing: 

Transformasi ke sistem digital memperkuat citra pesantren sebagai lembaga pendidikan yang modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman. 

·       Kendala yang sering dihadapi

Kendala yang sering dihadapi orang tua Adalah karena kurangnya literasi tentang keuangan Digital, sehingga banyak orang tua yang masih takut melakukan pembayaran secara Cashless, dengan berjalannya waktu rasa takut akan hilang ketika sudah terbiasa menggunakannya karena hampir sama dengan transaksi-transaksi lainya seperti pembayaran BPJS dan lainnya, cukup membawa Nomor Virtual (BRIVA) ke BriLink atau Kantor Cabang BRI terdekat, pembayaran sudah bisa di lakukan

Jika terjadi kesalahan saat membayar BRIVA, pihak Pondok Pesantren harus memeriksa kembali nomor BRIVA, memastikan saldo cukup, memeriksa koneksi internet, dan memeriksa apakah ada gangguan layanan pada BRI. Jika masalah berlanjut, Pondok Pesantren bisa menghubungi customer service BRI melalui WhatsApp, layanan telepon 14017 atau 1500017, atau mengunjungi kantor cabang BRI terdekat untuk mendapatkan solusi. 

Respon wali santri terhadap sistem pembayaran digital umumnya positif karena memberikan kemudahan dalam memantau dan mengontrol pembayaran, meningkatkan transparansi keuangan, serta meminimalisir risiko kehilangan uang tunai. Namun, sebagian wali santri mungkin masih menghadapi kendala seperti kurang paham dunia perbankan atau digital, sehingga membutuhkan pendampingan dan pelatihan dari pihak pesantren agar melek perbankan dan terbiasa bertransaksi digital. 

Ya tentu, Pondok Pesantren akan berupaya terus mengembangkan sistem digital untuk jangka Panjang.

Pengembangan sistem digital pondok pesantren ke depan akan mencakup pembangunan infrastruktur digital, integrasi sistem manajemen pesantren, digitalisasi kurikulum dan pembelajaran, pelatihan literasi digital, pemanfaatan media sosial untuk dakwah, dan kolaborasi dengan platform digital. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi administrasi, memperluas jangkauan dakwah, serta mempersiapkan santri dengan kompetensi digital yang kuat, tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai tradisional pesantren. 

Berikut adalah beberapa area pengembangan sistem digital di pondok pesantren:

  • Infrastruktur Digital

Membangun dan meningkatkan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti jaringan internet yang stabil dan peralatan komputer untuk mendukung kegiatan digitalisasi. 

  • Manajemen Pesantren

Mengadopsi sistem manajemen pesantren berbasis digital untuk mengelola administrasi, keuangan, data santri, hingga penjengukan secara online, sehingga lebih efisien dan transparan. 

  • Digitalisasi Kurikulum dan Pembelajaran:

    1. Mengubah format kurikulum menjadi digital untuk memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar, seperti pengajian daring melalui live streaming atau akses ke sumber-sumber keilmuan agama secara online. 

        2. Digitalisasi kitab kuning dengan standar teknis internasional, seperti konsorsium Unicode, agar dapat diakses di komputer. 

          • Pelatihan Literasi Digital

          Melakukan pelatihan literasi digital bagi santri dan pengajar agar mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dan bijak, serta mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis. 

          • Pemanfaatan Media Sosial dan Dakwah Digital

          Menggunakan media sosial untuk dakwah, menyebarkan konten edukatif, melawan hoaks, membangun branding pesantren, dan memperluas jangkauan dakwah hingga ke mancanegara. 

          • Kolaborasi dengan Platform Digital Pendidikan

          Bekerja sama dengan platform digital pendidikan untuk memperkaya sumber daya pembelajaran dan memberikan akses ke materi-materi yang lebih luas bagi santri. 

          • Digitalisasi Bisnis dan Ekonomi Pesantren

          Mengoptimalkan digital marketing untuk menjual produk dan jasa pesantren, serta memanfaatkan digital payment seperti QRIS untuk transaksi yang lebih mudah dan efisien. 

          • Monitoring dan Evaluasi Berbasis Data

          Menggunakan data yang terkumpul dari sistem digital untuk memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran dan manajemen, sehingga dapat diambil keputusan yang lebih tepat. 

          Pengembangan ini diharapkan dapat memperkuat peran pesantren di era digital tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional dan spiritual yang menjadi kekhasannya. 

          Belum Ada data untuk topik / kategori ini!